Sistem
Istilah
sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Sering kali sistem
mengacu pada computer seperti IBM PC atau Macintosh, tetapi juga bisa kearah
yang lebih luas seperti sistem tatasurya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik
seperti sistem respirasi mamalia.
Pada
dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem
terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama,
maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari system.
Sistem
juga dapat diartikan sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen
fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara
bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.
Sebagai
contoh, sistem kendaraan terdiri dari komponen starter, komponen pengapian,
komponen penggerak, komponen pengerem, komponen kelistrikan – speedometer,
lampu dan lain-lain. Contoh lain yaitu sistem perguruan tinggi, yang terdiri
dari dosen, mahasiswa, kurikulum, dan lain-lain. sistem ini bertujuan untuk
menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki kemampuan di bidang ilmunya.
Sistem Basis Data
Sistem Basis Data adalah suatu sistem penyusunan dan
pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk
menyimpan atau merekam serta memelihara data
operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan, sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai
untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.
2. 1. Komponen Sistem Basis Data
Komponen-komponen
Sistem Basis Data meliputi :
-
Perangkat
Keras (hardware)
Perangkat keras sebagai
pendukung operasi pengolahan data. Perangkat keras komputer adalah semua bagian
fisik computer.
Contohnya mouse,
keyboard, monitor, cpu, memori, dan lain-lain.
-
Data
Data adalah komponen yang akan diolah sehingga
bernilai informasi dan dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan.
-
Perangkat
Lunak (software) untuk mengolah basis data
Perangkat lunak
digunakan untuk mengolah basis data. contohnya :
a. Sistem
Operasi (Operation System) atau perangkat lunak untuk mengolah basis data. Sistem
operasi merupakan suatu software sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol
dan manajemen hardware serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan
software plikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web. Secara
umum, sistem operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada
memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sementara software-software
lainnya dijalankan setelah sistem operasi berjalan, dan sistem operasi akan
melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Contoh sistem operasi
: Windows 7, Linux, Macinthos, dan lain-lain
b. Database
management system (DBMS). DBMS adalah software yang menangani semua akses ke
basis data. Secara konsep apa yang terjadi adalah sebagai berikut :
Ø User
melakukan pengaksesan basis data untuk informasi yang diperlukan menggunakan
suatu bahasa manipulasi data, biasanya disebut SQL.
Ø DBMS
menerima request dari user dan menganalisa request tersebut
Ø DBMS
mengeksekusi operasi-operasi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan user
Contoh
dari DBMS ini yaitu : Microsoft SQL server 2000, oracle, mysql, Microsoft
acess, dan lain-lain.
-
Pemakai
(user)
Pengguna atau user ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu,
1. Database
Manager
Modul program menyediakan antar muka ( Interves ) antara
penyimpanan data tingkat rendah dalam databasedengan program aplikasi dan query
yang diajukan system database.
2. Database
administrator ( DBA)
Orang yang mempunyai kekuasaan sebagai pusat pengontrol
terhadap seluruh system baik data maupun program yang mengakses data.
3. Database
User
Pemakai database berdasarkan cara berinteraksi terhadap
system.
database user ini juga dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
•
Program
Aplikasi
Seorang prefesional computer
yang berinteraksi terhadap system Database dengan penulis program dan menggunakan
Data Manipulation Language ( DML ) yang dibuat bahasa pemrograman seperti ,
bahasa c, pascal cobol, dll. Program – program yang dibuatnya disebut dengan
program aplikasi.
•
User
Mahir
Pemakai yang berinterkasi terhadap system database
menggunkan fasilitas query yang telah disediakan oleh DBMS dan telah
mahir mengggunakannya.
•
User
Umum
Pemakai yang tidak berpengalaman, berinteraksi dengan system
database tanpa menulis program dan query, tapi hanya menjalankan program-
program aplikasi yang dibuat oleh Programer Aplikasi.
•
User
Khusus
Pemakai yang menulis aplikasi data secara traditional,
tetapi untuk keprluan khusus, sperti untuk aplikasi Artificial Intelegen,
system pakar, pengolahan dll
-
Aplikasi
lain
Aplikasi lain merupakan software yang dibuat
untuk memberikan interface kepada user sehingga lebih mudah dan terkontrol
dalam mengakses basis data. Aplikasi lain ini merupakan komponen tambahan dalam
sistem basis data yang sifatnya opsional.
Abstraksi
Data
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk
menyediakan fasilitas/antarmuka (interface) kepada user.untuk itu system
tersebut akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan
dipelihara, sehingga data yang terlihatoleh user sebenarnya berbeda dengan yang
tersimpan secara fisik.
Abstraksi data merupakan
tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana sebenarnya data diolah
dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi yang sebenarnya
dihadapi oleh pengguna sehari-hari.. Sebuah DBMS seringkali menyembunyikan detail
tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara (diolah) dalam sebuah
sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan DBMS
tersebut. Karena itu seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebelumnya
berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
1. Penyusun
Abstraksi Data
Terdapat 3 level abstraksi :
1. Level Fisik (Physical Level)
Lapis fisik merupakan lapis
terendah, lapis ini menjelaskan bagaimana (how) data sesungguhnya
disimpan. Pada lapis inilah struktur data dijabarkan secara rinci.
2.
Level Logik / Konseptual (Conceptual
Level)
Lapis
konseptual lebih tinggi dari lapis fisik. Lapis ini menjabarkan data apa (what)
saja yang sesungguhnya disimpan pada basisdata, dan juga menjabarkan
hubungan-hubungan antardata secara keseluruhan. Seorang pengguna dalam level
ini dapat mengetahui bahwa data mahasiswa disimpan pada tabel mahasiswa, tabel
krs, tabel transkrip dan lain sebagainya. Level ini biasa dipakai oleh DBA.
3.
Level Penampakan/pandangan
(View Level)
Lapis
pandangan merupakan lapis tertinggi pada abstraksi data. Pada lapis ini
pengguna hanya mengenal struktur data yang sederhana, yang berorientasi pada
kebutuhan pengguna. Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna bisa
berbeda-beda dan barangkali hanya mencakup sebagian dari basis data.
Misalnya:
Bagian keuangan hanya membutuhkan data keuangan, jadi yang digambarkan hanya
pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga dengan bagian akuntansi,
hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua pengguna database
membutuhkan seluruh informasi yang terdapat dalam database tersebut.
Sebagai
gambaran , misalnya terdapat struktur data bertipe record seperti
berikut :
Pegawai =
RECORD
Nama = STRING;
Alamat = STRING;
Bagian = STRING;
Gaji = LongInt;
End:
Pada contoh ini record pegawai berisi 4
buah field (nama, alamat, bagian, gaji ). Setiap field memiliki
nama, dan setiap nama memiliki tipe data.
Pada level fisik, pegawai dapat dijabarkan sebagai blok data
yang terletak pada lokasi berurutan (satuan byte). Pada lapis konseptual
masing-masing record dijabarkan dengan definisi tipe data . pada lapis view,
user tertentu hanya boleh mengakses data tertentu, contohnya, seorang yang
menangani penggajian berhak mengetahui gaji seseorang bahkan mengubahnya,
tetapi orang yang bekerja di bagian lain tentu tidak boleh melihatnya.
2. Hubungan
Penyusun Abstraksi Data
1.
Level Fisik (Physical Level)
Merupakan level terendah dalam abstraksi data, yang
menunjukkan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan. Melalui level ni,
pemakai dapat melihat gambaran struktur datanya secara terperinci.Pada level
ini, pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.
Pemakai juga kompeten dalam mengetahui bagaimana
representasi fisik dari penyimpanan/pengorganisasian data. Pada level ini kita
berurusan dengan data sebagai teks, sebagai angka atau bahkan himpunan bit
data.
2.
Level Lojik/Konseptual (Conseptual
Level)
Merupakan level berikutnya yang menggambarkan data yang
disimpan dalam basis data serta hubungan anatar data. Pada level ini pemakai
dapat mengetahui misalnya data pegawai yang disimpan atau direpresentasikan
dalam beberapa file/tabel, seperti file pribadi, file pendidikan, file
pekerjaan.
3.
Level View (View
Level)
Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya
menunjukkan sebagian
dari basis data. Para user umumnya hanya membutuhkan sebagian data/informasi dalam basis data yang kemunculannya
di mata user (pemakai) diatur oleh aplikasi end-user. Kegunaan level ini adlah
untuk menyederhanakan interaksi antara pemakai (user) dengan sistem
Manfaat SBD
Banyak manfaat yang
dapat kita peroleh dengan menggunakan system basis data antaranya adalah :
1.
Kecepatan
dan kemudahan (speed)
Dengan
menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan
mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan
perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian
informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
2.
Kebersamaan
pemakai
Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user san
banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian.
Tidak perlu dilakukan pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan
satu basis data untuk dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa dalam suatu
perguruan tinggi, dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya: bagian akademik,
bagian keuangan, bagian kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak harus semua
bagian ini memiliki catatan dan semua bagian bisa mengakses data tersebut
sesuai dengan keperluannya.
3.
Pemusatan
control data
karena cukup dengan satu basis data unutk banyak
keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat saja.
Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita
meng-update semua data dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis
data.
4.
Efesiensi
ruang penyimpanan (space)
Dengan pemakain bersama, kita tidak perlu menyediakan
tempat penyimpanan diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan
menghemat ruang penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan
teknik perancangan basis data yang benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan
sehingga tidak semua data harus disimpan.
5.
Keakuratan
(Accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data,
keunikan data, hubungan antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan
dalam pemasukan/penyimpanan data.
6. Ketersediaan
(availability)
Dengan
basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih
diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini
mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu
membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
7.
Keamanan
(Security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen
pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan
posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang
mengaksesnya.
8.
Kemudahan
dalam pembuatan program aplikasi baru
Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan
teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan
kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi
penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.
9.
Pemakaian
secara langsung
Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya
secara langsung dengan tool yang disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data,
langsung ke table ataupun menggunakan query. Biasanya yang menggunakan
fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator.
10. Kebebasan data (Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata
ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya
perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program
aplikasinya.
11. User view
Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk
tiap-tiap pengguna. Misalnya kita memiliki data-data dari perusahaan yang
bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan
pembelian. Ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan
data perusahaan tresebut. Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian
akutansi dan manajer.
Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna.
Misalnya kasir dia hanya boleh berhak melihat informasi nama barang dan harga
jualnya. Sementara itu dia berhak untuk memasukan data penjualan . berbeda
dengan pelanggan yang hanya melihat data keberadaan barang dan harga jual
tetapi tidak berhak memasukan atau merubah data. Sementara itu bagian akutansi
berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisa data
akutansinya.Basis data mampu memberikan layanan organisasi seperti
sumber :
Abstraksi Data ,
http://asihwinantu.wordpress.com/2008/11/10/abstraksi-data/ , Diakses pada 29
Januari 2013
Herdiana, Yudi., 20012,
Abstraksi Data, http://materibasisdata.blogspot.com /2012/09/abstraksi-data.html.
Diakses pada 29 Januari 2013
Kadir, Abdul., 2003, Pengenalan
Sistem Informasi
Komponen Utama Database
, http://dunia-programming.blogspot.com /2009/10/ komponen-utama-database.html,
Diakses pada 29 Januari 2013
Kusrini., 2007,
Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data
Manfaat Sistem Basis
Data , http://vhiecupied28.blogspot.com/2011/09/ manfaat-sistem-basis-data.html
, Diakses pada 29 Januari 2013
Nico , Basis Data ,
http://basisdata121v.blogspot.com/2008/12/definisi-sistem-basis-data_19.html ,
Diakses pada 29 Januari 2013
SyarifudinZ.,
2012, http://syarifz.blogspot.com/2012/09/alasan-menggunakan
-sistem-basis-data.html, Diakses pada 29 Januari 2014